Minggu, 30 Juni 2013

AKAR BALA


#SELONTAR MUKADIMAH#

Sebut saja ini adalah sebuah novel, jika memang sebuah definisi masih diperlukan untuk meraba sebuah bentuk. Jika realitas pada akhirnya menjadi sebuah reprensentasi, maka novel ini sama sekali tidak mampu mewakilinya. Karena lagi-lagi semuanya harus dibatasi oleh keterbatasan jumlah huruf dan lembar halaman imajinasi kalian.
Untuk rangkaian puncak yang masih setia berdiri dihempas badai dan kabut hingga hari ini saya masih selalu terpana dengan sensasi dramatisir yang kalian hantarkan melalui perasaan, untuk setiap gelora perjumpaan venus dan mars yang masih sanggup meregenerasi hari yang kalian simbolkan lewat sunset dan sunrise, aroma mistik khusyu’ pada setiap pantai dan puncak-puncak gelombang hingga setiap hembusan nafas yang saya keluarkan berubah menjadi berjuta ide yang bergulung untuk dirangkai kembali. Untuk kesederhanaan hutan rimba alam raya tempat saya bermain, berkeluh kesah dan berpasrah diri; kupu-kupu dan wangi humus, anggrek hutan dan tetes embun. Pada akhir-nya semua memang sedang dan masih berlaku hingga hari ini.
Selayaknya sebuah janji yang pasti maka secara personal akhirnya saya harus berucap terimakasih pada banyak pihak yang tidak mungkin saya tuliskan satu persatu. Menemani hari saya dengan darah, keringat, air mata, harapan dan tangan terkepal ke angkasa. Semua mempunyai peran dan fungsi yang sama-sama telah sanggup merekonstruksi sebuah imajinasi menjadi rangkaian kalimat yang harus dimaknai. Kalian semua mengandung banyak arti untuk sisa umur saya. Untuk beberapa rangkaian yang sanggup mewakili imaji saya, hantaran nada yang mampu menjadi stimulan dan menggiring saya pada alam ketiadaan total. Hingga saya mampu merubah wujud dan mencipta aneka bentuk perasaan. Beberapa teman yang dengan rela berbagi cerita dan inspirasi tentang bagaimana kita seharusnya mensikapi sebuah tragedi. Hidup ternyata tragedi, karena kita memang sedang dipaksa untuk menjalaninya dengan sepenuh hati.
Ketika raut bulan tamapak kusam karena timur mulai membara oleh jingga. Hamparan aneka lampu dibawah sana sudah mulai dipadamkan satu persatu. Akhirnya saya harus segera pergi.


#AKAR - BALA#


Neraka sebuah tempat yang selalu diwanti-wanti oleh keluargaku untuk dijauhi. Muara dari segala dosa dan kekotoran yang diciptakan oleh pengaruh buruk raja setan. Tempat semua makhluk berdosa dibakar dan dibasuh oleh lahar panas agar semua dosa-dosa yang menempel ketat dapat luluh lantak. Tubuh telanjang yang tergantung dipanggang. Tubuh telanjang yang dipenuhi luka dan derita. Tapi definisi neraka tempo dulu, neraka tercipta dari murka setan yang penuh dendam setelah gagal melakukan pemberontakan di tanah kerajaan sorga. Bahwa tuhan pernah bernegosiasi dengan setan.
Kenapa kau tak menyembah makhluk yang baru saja kuciptakan?” Tuhan bertanya pada setan yang nampak tak bergeming, setelah kalah telak dalam peperangan hebat selama 700 tahun. Perang memperebutkan mahkota sebagai penguasa sorga. Tetap berdiri mengangkang, sementara semua malaikat dan makhluk penghuni sorga lainnya bersujud pada makhluk berwujud manusia.
Bukankah kau sendiri yang menyuruhku untuk tidak menyembah sesuatu selain dari kamu, tuhan penguasa jagat raya dan seisi dunia, zat penyebab dan tanpa sebab, dan sekarang aku kau suruh menyembah benda ciptaanmu sendiri, makhluk yang kau sebut manusia. Yang jelas secara penalaranku posisinya sangat jauh berbeda dengan posisimu. Kau pencipta dan dia ciptaanmu,” Setan dengan bentuk ular naga menunjuk Adam dengan ekornya yang berdiri sejajar disisi kiri tuhan.”
Bahawa kau ku-suruh untuk bersujud pada makhluk yang baru saja kuciptakan (manusia) karena dia bagian dari kekuasaanku, walaupun dia terbuat dari tanah liat yang kotor, dia adalah makhluk yang sempurna. Ku-ciptakan nafsu dan akal pada dirinya, beda dengan kalian semua yang hanya diberi nafsu saja, yang hanya diberi akal saja. Dialah bagian dari kuasaku untuk menciptakan sesuatu dan merealisasikan sebagai zat penyebab. Adam adalah masterpiece!” Tuhan mulai gerah, baru kali ini dia mendapat pernyataan bangkangan, matanya menatap semua penghuni sorga yang tercekat tegang kecuali setan.”
“ Aku kagum pada kuasamu, yang mampu menciptakan kehidupan dan mengatur kehidupan, dengan alasan itu pula maka aku menolak tunduk pada makhluk yang baru saja kau ciptakan. Aku hanya mencoba konsisten dengan apa yang sudah menjadi perintahmu, walaupun dia sempurna menurutmu, mempunyai akal dan nafsu, diberi akal sehat dan nurani. Namun tetap aku tidak akan bersujud selain padamu.” Masih dengan sikap berdiri menghadap tuhan, tetap konsisten dengan apa yang selama ini dia yakini. Atmospir mendadak berembun, titik-titik uap dari kabut menyebar, merayap perlahan gerah menggelayuti setiap sisi petak-petak sorga. Untuk pertama kalinya tuhan dibantah dalam forum diskusi yang pertama terjadi di sorga, kerajaan agung yang absolut dan konservatif.
“ Jika memang itu sudah jadi kehendakmu maka aku persilahkan engkau untuk pergi dari kerajaan-Ku. Menyingkirlah dari sorga yang suci ini, tempat ini tidak layak bagi pembangkang sepertimu.” Lalu langit sorga terbelah, pohon meranggas keriput.
“ Baiklah jika memang itu sudah jadi takdirku, tapi aku bersumpah dengan menyebut namamu. Tak akan sejengkal-pun aku akan kembali ke tempat penuh kemunafikan ini. Atas namamu pula, ijinkanlah aku untuk selalu menjadi teror menakutkan bagi makhluk sempurna yang baru kau ciptakan, Masterpiece-Mu. Dengan menyebut namamu pula, ijinkalah aku untuk menggiring mereka kedalam kerajaanku. Akan kulampiaskan dendamku padamu dengan menciptakan derita tanpa kesudahan, kesakitan abadi sepanjang yang aku inginkan.” Setan membalikan badannya dan melangkah ringan bersiul menjauhi pintu sorga.
“ Kerajaan? Apa maksudmu dengan kerajaan? Hanya ada satu kerajaan disini, kerajaan sorga milikku.” Tuhan bangkit dari singgasananya.”
Langkah setan terhenti sesaat. Tanpa menoleh setan berkata” kerajaan neraka, sebentar lagi selesai dibangun, hanya tinggal finishing disana sini saja. Nanti grand openingnya kau akan kuundang, sekalian gunting pita dan memijit tombol sirine, simbolisasi dari sakramen pencucian dosa umatmu yang tersesat dan berdosa. Tenang, tempatmu akan selalu terhormat untukku.” Melanjutkan langkah.”
“Tunggu dulu, jangan kau teruskan langkahmu.” Tangan tuhan menarik pundak setan, semacam tarikan kehawatiran.
“kenapa lagi?, Aku sudah membuatmu kecewa, jangan halangi langkahku!” membuka gerbang sorga yang tak pernah terkunci.
“ Jika memang kau punya dendam terhadapku, itulah hak-mu sebagai makhluk yang diberkati nafsu. Silahkan kau lampiaskan saja pada makhluk yang baru kuciptakan ini. Kau boleh menjalankan segala cara untuk menggiring masuk kedalam kerajaanmu, kau boleh memberikan siksa tiada akhir. Tapi tolong satu pintaku, ketika semua dendam-mu sudah terlampiaskan, kembalikan mereka ke pelukanku, mereka masterpiece-ku, bukti dari keberadaanku. “ Tuhan menatap lekat pundak setan yang tetap tidak menoleh sedikitpun, makhluk yang saat ini jadi rival utamanya, yang bersumpah atas namanya sendiri untuk menebar manifesto kegelapan yang akan digunakan untuk menyesatkan manusia, makhluk ciptaannya.
“ Baiklah sekarang lepaskan pundak-ku.” Setan-pun menjauh dengan jejak api dan luka yang ditinggalkan di belakangnya.
Namun setan berkhianat. Dia tidak benar-benar pergi meninggalkan sorga. Dia bersembunyi dan menyelinap diantara rapatnya pepohonan sorga. Menyaru bentuk menjadi ular belang, yang mengikuti kemanapun adam pergi melangkah. Hingga akhirnya setan menemukan tempat bersemayam dalam sebuah lubang hangat dan lembab, kemaluan milik hawa.
“ Ku-berikan dia vagina karena dia adalah flora yang selalu bergetah lembab. Flora karnivora yang tidak sungguh-sungguh memakan daging. Dengan aroma dan batang kelentit yang bergetar setiap kali tersentuh, dia pancing setiap gelintir makhluk berdaging untuk singgah, hingga tergelincir dan terperangkap aroma nikmat. Dihisap sari hidupnya hingga lemas kering, lalu bangkainya dimuntahkan kembali.” Satu hari Tuhan bersabda ketika hawa tercipta. Setelah kebingungan kehabisan bahan baku, lalu dengan paksa merenggut satu tulang rusuk adam.
Hingga akhirnya dosa pertama tercipta, ketika pokok batang kemaluan adam tergelincir dan dihisap lubang kemaluan hawa. Lubang selalu lapar dan haus mengharap pokok batang yang selalu tegak mencari lobang untuk ditetesi getah mani. Puluhan ular berdesis ketika adam menghela batang pokonya, di bawah pohon kehidupan yang rimbun dan teduh. Siang itu setan berpesta merayakan persenggamaan pertama adam di atas tanah sorga yang suci. Persenggamaan tanpa restu penguasa sorga. Hanya serangkaian nafas membadai dan tetes keringat di pagi hari buta, persenggamaan yang dipuja setan. Kerajaan setan dengan semua umatnya yang berdosa berpesta.
Neraka adalah bagian dari permainan tuhan. yang mempunyai hobi menciptakan hidup dan menghancurkan hidup, bagian dari rutinitas pekerjaannya. Lalu dengan gampang tinggal diberi label “takdir” dan kenyataan hidup. Mengampuni dan menghukum sampai mati, mencipta siksa neraka dan nikmat sorga.
Setelah itu tuhan memberikan adam dengan satu apresiasi akan persenggamaan yang dipuja setan itu dengan  memberikan tiket liburan ke bumi. Dan setan pun akhirnya menyanggupi janjinya pada tuhan untuk angkat kaki dari kerajaan sorga yang suci. Setan merasa puas dan bangga meski harus tinggal dad berdampingan dengan adam di dunia meski dalam dimensi yang beda.
Manifesto setan tak berhenti disana untuk perusakan tata hidup manusia. Saat adam dan hawa dipertemukan lagi oleh tuhan di jabal rahmah, dan menelurkan keturunan yang terdiri dari dua putri dan dua putra. Habil, qobil, iqlima dan labudah inilah nama yang disandang anak adam kala itu, dan harus jadi korban penghujatan setan selanjutnya.
Seperti layaknya adam dan hawa yang membutuhkan keturunan untuk kelangsungan hidup manusia. Maka mereka menikahkan para anaknya dengan sistem silang dari kelahirannya. Qobil dengan labudah, dan habil dengan iqlima. Disnilah setan meretorika keadaan yang ada, “ wahai habil, kamu dimunculkan dari lubang peranakan dengan bersamaan iqlimah, tapi kenapa adam ayahmu mengingkari takdir yang dicipta tuhan untukmu, iqlimah milikmu karena dia muncul bersamaan denganmu untuk menatap dunia, bukannya labudah”. Setan menyimpul tawa sambil mengusap janggutnya.
Merasa tak keberadaan keadilan untuknya, akhirnya qobil menyampaikan orasi setan untuk adam dengan amarah dan kebencian. “ Ini tak adil ayah, iqlimah berada dalam rahim ibu selalu bersamaku sampai dengan sembilan bulan, kenapa sekarang kau pisahkan aku dengannya?” Nafas terengah dengan sedikit kuda-kuda yang goyah. “iqlimah takdirku, untuk jadi pendampingku bukannya habil yang kau sandingkan pada iqlimah. “ Tangan mengepal dan sorot mata yang hampir keluar otot-otot kecil di dalamnya serta sedikit memerah.”
“Ini garis tuhan wahai anak-ku qobil.” Adam berucap dengan memendam amarah yang harus tunduk dengan kesabarannya.
“Kala fajar masih enggan mengintip dunia, embun-embun tuhan masih basahi dedaunan dan aroma tanah yang masih menyeruak hidung, Saat itu qobil yang masih memendam api amarah yang tak kunjung padam, dengan tangan yang menggenggam batu, sedangkan semuanya terlelap begitupun habil.”
Akhirnya selebrasi kedengkian oleh sabda setan digambarkan qobil dengan mencabut nyawa habil. “musnah lah kau pengingkar takdir tuhan”. Terus memukul sampai datang hempasan nafas terakhir habil di dunia. Dan akhirnya setan pun merayakannya akan berhasilnya penyesatan yang mereka lakukan untuk ke-dua kalinya bagi umat manusia. Dan untuk yang pertama kalinya setan membayar janjinya pada tuhan untuk penyesatan dan pemberian rute jelas ke kerajaan neraka mereka. Setan berpesta pora pagi itu dengan disambut sinar matahari yang mengintip awal kehidupan manusia bumi yang tertoreh dendam, arogansi, darah, dan perusakan.
“mengangkat gelas dan bersulang para setan berteriak”.
 “ wahai manusia! kami temanmu, kemarilah! peluk kami hangat dan jabat erat tangan ini sebagai simbol persaudaraan kita serta tinggal-lah kelak kalian di kerajaan NERAKA kami yang mengerikan.”


#KONKLUST & REPRESENTASI#
Satu legenda telah terbentang untuk refleksi diri sejati yang tak abadi. Rupa-rupa serta wajah berserakan seakan mengubur esensi, entah lawan atau kawan, entah konsisten atau tak beraturan, entah benar atau salah yang penting aplikatif dengan tingkat kesadaran kadar terendah.
Perang setan belum usai dengan penebaran manifesto kegelapan. Tangan terkepal dan hamparkan rasa malu ketika terekam lelaku busuk untuk dinamika dunia yang fana. Semoga ada dan berada mainseat itu, ketika utophia tentang wacana ini adalah regenerasi tingkat kesadaran tentang siapa setan (666) dan tuhan.
Akar bala, secara etimologi berasal dari dua kata yakni akar yang menjadi arti sumber atau asal muasal, dan bala (bala’) yang menyimpulkan makna mala petaka.
Adapun simbol cover yang dipergunakan secara semiotik menyiratkan beberapa makna subyektif; Gambar setan melambangkan lakon utama, dan interpretasi sosok yang harus sanksi (dipersalah) serta mengemban sisi negatif. Gambar pentagram memberikan makna agama yang empunyai lima (5) sudut penopang. Dan manusia tersalib mengiaskan saat satu kekalahan dan kesalahan terjadi ketika menghadapi musuh besar (setan), maka akan berakibat fatal.