Minggu, 05 Mei 2013
INVASION #2
SUARA BAWAH TANAH INVASION
“Bagi
kami kreasi bukan tradisi”, melainkan harta yang tak terbeli. ini adalah
istilah yang dipakai oleh saudara kita di jakarta (taring babi) untuk menyikapi
seni dan kesenian.
Seni adalah jiwa (passion), yang harus diapllikasikan lewat
tindakan nyata. Namun disini “SUARA BAWAH TANAH” yakni satu koloni yang
personalnya menjunjung tinggi nilai-nilai seni yang digabungkan dengan
perlawanan yang berdasar pada etika DIY,
DIF, kolektif dan anti kemapanan.
DIY
(do it your self), adalah satu
keharusan akan tindakan yang mendasarkan tindakan agar otoritasnya berasal dari
diri sendiri dan bukan orang lain. Sedangkan DIF (do it your friend) melakukan satu hal dengan kebijakan bersama dari
kaum kita sendiri atau dari golongann kita sendiri (solodaritas).
Berdiri
pada 27 april 2011, SUARA BAWAH TANAH dengan komposisi personal yang hanya adi
gembel yang dibantu lukaman pintu kecil underground jember, melakukan
perjuangan anti kemapanan lewat slogan dan kata-kata. Slogan, dan jargon (word
art) yang dikemas lewat sablon kaos, emblem, surat kaleng (tulisan kertas), dan
sticker yang berisi sebuah konsepsi kebebasan,
perlawanan, seni, juga konsep kontrol sosial. Lihat saja hasil karya yang telah
ada seperti, “JANGAN BICARA DOSA SEBAB SISTEM INI TELAH KAMI ANGGAP SEBAGAI
NERAKA” , atau “JANGAN BUNUH TUHANMU DENGAN KEADAANMU” atau juga leteratur BLASPHEMY
yang terbit dengan sistem edisi atau seri.
Kini
suara bawah tanah lahir dengan komposisi baru yakni verid, fury, varuq,
azam, mahatir, hasyim yang membantu dalam perjuangan di medan berikutnya. Kami
juga menunggu untuk yang lain agar dapat beragandeng tangan dengan kami
melakukan perjuangan. Semoga wadah
perjuangan dan perlawanan ini semakin mendapat ruang gerak yang bebas
ditengah-tengah masyarakat.
By.
Adi gembel
Langganan:
Postingan (Atom)