Aku
kecewa perjodohan tuhan antara adam dan hawa. Bagaimana tidak, ketika semua
murka tuhan juga ikut serta mengikutinya. Hawa dan adam disatukan untuk
menelurkan sebuah penghianatan pertama umat manusia. Adam dan hawa yang mengingkari
janji pada tuhan dengan memakan buah suci tuhan. Adam dan hawa disatukan tuhan
hanya untuk mengajarkan penghianatan pada generasi manusia setrusnya. Juga
ketika keturunan mereka yang mengajarkan pembunuhan terhadap generasi mereka,
dan pembunuhan habil oleh habil tersebut adalah pembunuhan umat manusia pertama
yang dijadikan tauladan dewasa ini, Bagaimana cara membunuh yang tepat.
Tapi
logika-pun meronta, apa manusia hanya pemain sinetron atau dramatikal yang
dicipta untuk persembahan pada sang sutradara?
Ketika
manusia di iming-iming dengan label makhluk paling sempurna, ternyata nihil
pada relevansinya. Manusia juga dijanjikan surga dan neraka pada setiap tingkah
lakunya. Tapi anehnya semua sudah dan telah tertera pada cacatan tuhan yang
sudah ada sebelum manusia dicipta dan bersifat absolut, Mulai dari jodoh,
rejeki, dan usia mati mereka mati da sebagainya. Lalu apa surga dan neraka
hanya metafora?
Atau
kita hanya percaya neraka? Ketika manusia telah dikutuk oleh tuhan dengan jadi
gudang salah dan lupa. Manusia tidak akan bisa memasuki surga tanpa ada
penyucian diri, tapi ketika melihat kutukan itu, setiap manusia akan
mengantongi suatu kesalahan yang dilabel dosa. Lalu apa memang benar surga itu
ada?
Atau
kita harus jadi korban terdahulu dengan
mencicipi neraka sebelum menginjakkan kaki di surga tuhan? Dan ini berlaku
untuk semua manusia kecuali anak emas tuhan yakni muhamad.
by. adi gembel 666
Tidak ada komentar:
Posting Komentar