#SELONTAR
MUKADIMAH#
Sebut saja ini adalah sebuah novel, jika memang
sebuah definisi masih diperlukan untuk meraba sebuah bentuk. Jika realitas pada
akhirnya menjadi sebuah reprensentasi, maka novel ini sama sekali tidak mampu
mewakilinya. Karena lagi-lagi semuanya harus dibatasi oleh keterbatasan jumlah
huruf dan lembar halaman imajinasi kalian.
Untuk rangkaian puncak yang masih setia berdiri
dihempas badai dan kabut hingga hari ini saya masih selalu terpana dengan
sensasi dramatisir yang kalian hantarkan melalui perasaan, untuk setiap gelora
perjumpaan venus dan mars yang masih sanggup meregenerasi hari yang kalian
simbolkan lewat sunset dan sunrise, aroma mistik khusyu’ pada setiap pantai dan
puncak-puncak gelombang hingga setiap hembusan nafas yang saya keluarkan
berubah menjadi berjuta ide yang bergulung untuk dirangkai kembali. Untuk
kesederhanaan hutan rimba alam raya tempat saya bermain, berkeluh kesah dan
berpasrah diri; kupu-kupu dan wangi humus, anggrek hutan dan tetes embun. Pada
akhir-nya semua memang sedang dan masih berlaku hingga hari ini.
Selayaknya sebuah janji yang pasti maka secara
personal akhirnya saya harus berucap terimakasih pada banyak pihak yang tidak
mungkin saya tuliskan satu persatu. Menemani hari saya dengan darah, keringat,
air mata, harapan dan tangan terkepal ke angkasa. Semua mempunyai peran dan
fungsi yang sama-sama telah sanggup merekonstruksi sebuah imajinasi menjadi
rangkaian kalimat yang harus dimaknai. Kalian semua mengandung banyak arti
untuk sisa umur saya. Untuk beberapa rangkaian yang sanggup mewakili imaji
saya, hantaran nada yang mampu menjadi stimulan dan menggiring saya pada alam
ketiadaan total. Hingga saya mampu merubah wujud dan mencipta aneka bentuk
perasaan. Beberapa teman yang dengan rela berbagi cerita dan inspirasi tentang bagaimana
kita seharusnya mensikapi sebuah tragedi. Hidup ternyata tragedi, karena kita
memang sedang dipaksa untuk menjalaninya dengan sepenuh hati.
Ketika raut bulan tamapak kusam karena timur mulai
membara oleh jingga. Hamparan aneka lampu dibawah sana sudah mulai dipadamkan
satu persatu. Akhirnya saya harus segera pergi.
#AKAR - BALA#
Neraka sebuah tempat
yang selalu diwanti-wanti oleh keluargaku untuk dijauhi. Muara dari segala dosa
dan kekotoran yang diciptakan oleh pengaruh buruk raja setan. Tempat semua
makhluk berdosa dibakar dan dibasuh oleh lahar panas agar semua dosa-dosa yang
menempel ketat dapat luluh lantak. Tubuh telanjang yang tergantung dipanggang.
Tubuh telanjang yang dipenuhi luka dan derita. Tapi definisi neraka tempo dulu,
neraka tercipta dari murka setan yang penuh dendam setelah gagal melakukan
pemberontakan di tanah kerajaan sorga. Bahwa tuhan pernah bernegosiasi dengan
setan.
Kenapa kau tak menyembah makhluk yang baru saja
kuciptakan?” Tuhan bertanya pada setan yang nampak tak bergeming, setelah kalah
telak dalam peperangan hebat selama 700
tahun. Perang memperebutkan mahkota sebagai penguasa sorga. Tetap berdiri
mengangkang, sementara semua malaikat dan makhluk penghuni sorga lainnya
bersujud pada makhluk berwujud manusia.
Bukankah kau sendiri yang menyuruhku untuk tidak
menyembah sesuatu selain dari kamu, tuhan penguasa jagat raya dan seisi dunia,
zat penyebab dan tanpa sebab, dan sekarang aku kau suruh menyembah benda
ciptaanmu sendiri, makhluk yang kau sebut manusia. Yang jelas secara
penalaranku posisinya sangat jauh berbeda dengan posisimu. Kau pencipta dan dia
ciptaanmu,” Setan dengan bentuk ular naga menunjuk Adam dengan ekornya yang
berdiri sejajar disisi kiri tuhan.”
Bahawa kau ku-suruh untuk bersujud pada makhluk yang
baru saja kuciptakan (manusia) karena
dia bagian dari kekuasaanku, walaupun dia terbuat dari tanah liat yang kotor,
dia adalah makhluk yang sempurna. Ku-ciptakan nafsu dan akal pada dirinya, beda
dengan kalian semua yang hanya diberi nafsu saja, yang hanya diberi akal saja.
Dialah bagian dari kuasaku untuk menciptakan sesuatu dan merealisasikan sebagai
zat penyebab. Adam adalah masterpiece!” Tuhan mulai gerah, baru kali ini dia
mendapat pernyataan bangkangan, matanya menatap semua penghuni sorga yang
tercekat tegang kecuali setan.”
“ Aku kagum pada kuasamu, yang mampu menciptakan
kehidupan dan mengatur kehidupan, dengan alasan itu pula maka aku menolak tunduk
pada makhluk yang baru saja kau ciptakan. Aku hanya mencoba konsisten dengan
apa yang sudah menjadi perintahmu, walaupun dia sempurna menurutmu, mempunyai
akal dan nafsu, diberi akal sehat dan nurani. Namun tetap aku tidak akan
bersujud selain padamu.” Masih dengan sikap berdiri menghadap tuhan, tetap
konsisten dengan apa yang selama ini dia yakini. Atmospir mendadak berembun,
titik-titik uap dari kabut menyebar, merayap perlahan gerah menggelayuti setiap
sisi petak-petak sorga. Untuk pertama kalinya tuhan dibantah dalam forum
diskusi yang pertama terjadi di sorga, kerajaan agung yang absolut dan
konservatif.
“ Jika memang itu sudah jadi kehendakmu maka aku
persilahkan engkau untuk pergi dari kerajaan-Ku. Menyingkirlah dari sorga yang
suci ini, tempat ini tidak layak bagi pembangkang sepertimu.” Lalu langit sorga
terbelah, pohon meranggas keriput.
“ Baiklah jika memang itu sudah jadi takdirku, tapi
aku bersumpah dengan menyebut namamu. Tak akan sejengkal-pun aku akan kembali
ke tempat penuh kemunafikan ini. Atas namamu pula, ijinkanlah aku untuk selalu
menjadi teror menakutkan bagi makhluk sempurna yang baru kau ciptakan,
Masterpiece-Mu. Dengan menyebut namamu pula, ijinkalah aku untuk menggiring
mereka kedalam kerajaanku. Akan kulampiaskan dendamku padamu dengan menciptakan
derita tanpa kesudahan, kesakitan abadi sepanjang yang aku inginkan.” Setan membalikan
badannya dan melangkah ringan bersiul menjauhi pintu sorga.
“ Kerajaan? Apa maksudmu dengan kerajaan? Hanya ada
satu kerajaan disini, kerajaan sorga milikku.” Tuhan bangkit dari
singgasananya.”
Langkah setan terhenti sesaat. Tanpa menoleh setan berkata”
kerajaan neraka, sebentar lagi selesai dibangun, hanya tinggal finishing disana
sini saja. Nanti grand openingnya kau akan kuundang, sekalian gunting pita dan
memijit tombol sirine, simbolisasi dari sakramen pencucian dosa umatmu yang
tersesat dan berdosa. Tenang, tempatmu akan selalu terhormat untukku.”
Melanjutkan langkah.”
“Tunggu dulu, jangan kau teruskan langkahmu.” Tangan
tuhan menarik pundak setan, semacam tarikan kehawatiran.
“kenapa lagi?, Aku sudah membuatmu kecewa, jangan
halangi langkahku!” membuka gerbang sorga yang tak pernah terkunci.
“ Jika memang kau punya dendam terhadapku, itulah
hak-mu sebagai makhluk yang diberkati nafsu. Silahkan kau lampiaskan saja pada
makhluk yang baru kuciptakan ini. Kau boleh menjalankan segala cara untuk menggiring
masuk kedalam kerajaanmu, kau boleh memberikan siksa tiada akhir. Tapi tolong
satu pintaku, ketika semua dendam-mu sudah terlampiaskan, kembalikan mereka ke
pelukanku, mereka masterpiece-ku, bukti dari keberadaanku. “ Tuhan menatap
lekat pundak setan yang tetap tidak menoleh sedikitpun, makhluk yang saat ini
jadi rival utamanya, yang bersumpah atas namanya sendiri untuk menebar
manifesto kegelapan yang akan digunakan untuk menyesatkan manusia, makhluk
ciptaannya.
“ Baiklah sekarang lepaskan pundak-ku.” Setan-pun
menjauh dengan jejak api dan luka yang ditinggalkan di belakangnya.
Namun setan berkhianat. Dia tidak benar-benar pergi
meninggalkan sorga. Dia bersembunyi dan menyelinap diantara rapatnya pepohonan
sorga. Menyaru bentuk menjadi ular belang, yang mengikuti kemanapun adam pergi
melangkah. Hingga akhirnya setan menemukan tempat bersemayam dalam sebuah
lubang hangat dan lembab, kemaluan milik hawa.
“ Ku-berikan dia vagina karena dia adalah flora yang
selalu bergetah lembab. Flora karnivora yang tidak sungguh-sungguh memakan
daging. Dengan aroma dan batang kelentit yang bergetar setiap kali tersentuh,
dia pancing setiap gelintir makhluk berdaging untuk singgah, hingga tergelincir
dan terperangkap aroma nikmat. Dihisap sari hidupnya hingga lemas kering, lalu
bangkainya dimuntahkan kembali.” Satu hari Tuhan bersabda ketika hawa tercipta.
Setelah kebingungan kehabisan bahan baku, lalu dengan paksa merenggut satu
tulang rusuk adam.
Hingga akhirnya dosa pertama tercipta, ketika pokok
batang kemaluan adam tergelincir dan dihisap lubang kemaluan hawa. Lubang
selalu lapar dan haus mengharap pokok batang yang selalu tegak mencari lobang
untuk ditetesi getah mani. Puluhan ular berdesis ketika adam menghela batang
pokonya, di bawah pohon kehidupan yang rimbun dan teduh. Siang itu setan
berpesta merayakan persenggamaan pertama adam di atas tanah sorga yang suci.
Persenggamaan tanpa restu penguasa sorga. Hanya serangkaian nafas membadai dan
tetes keringat di pagi hari buta, persenggamaan yang dipuja setan. Kerajaan
setan dengan semua umatnya yang berdosa berpesta.
Neraka adalah bagian dari permainan tuhan. yang
mempunyai hobi menciptakan hidup dan menghancurkan hidup, bagian dari rutinitas
pekerjaannya. Lalu dengan gampang tinggal diberi label “takdir” dan kenyataan hidup. Mengampuni dan menghukum sampai mati,
mencipta siksa neraka dan nikmat sorga.
Setelah itu tuhan memberikan adam dengan satu
apresiasi akan persenggamaan yang dipuja setan itu dengan memberikan tiket liburan ke bumi. Dan setan
pun akhirnya menyanggupi janjinya pada tuhan untuk angkat kaki dari kerajaan
sorga yang suci. Setan merasa puas dan bangga meski harus tinggal dad
berdampingan dengan adam di dunia meski dalam dimensi yang beda.
Manifesto setan tak berhenti disana untuk perusakan
tata hidup manusia. Saat adam dan hawa dipertemukan lagi oleh tuhan di jabal
rahmah, dan menelurkan keturunan yang terdiri dari dua putri dan dua putra.
Habil, qobil, iqlima dan labudah inilah nama yang disandang anak adam kala itu,
dan harus jadi korban penghujatan setan selanjutnya.
Seperti layaknya adam dan hawa yang membutuhkan
keturunan untuk kelangsungan hidup manusia. Maka mereka menikahkan para anaknya
dengan sistem silang dari kelahirannya. Qobil dengan labudah, dan habil dengan
iqlima. Disnilah setan meretorika keadaan yang ada, “ wahai habil, kamu
dimunculkan dari lubang peranakan dengan bersamaan iqlimah, tapi kenapa adam
ayahmu mengingkari takdir yang dicipta tuhan untukmu, iqlimah milikmu karena
dia muncul bersamaan denganmu untuk menatap dunia, bukannya labudah”. Setan
menyimpul tawa sambil mengusap janggutnya.
Merasa tak keberadaan keadilan untuknya, akhirnya
qobil menyampaikan orasi setan untuk adam dengan amarah dan kebencian. “ Ini
tak adil ayah, iqlimah berada dalam rahim ibu selalu bersamaku sampai dengan
sembilan bulan, kenapa sekarang kau pisahkan aku dengannya?” Nafas terengah
dengan sedikit kuda-kuda yang goyah. “iqlimah takdirku, untuk jadi pendampingku
bukannya habil yang kau sandingkan pada iqlimah. “ Tangan mengepal dan sorot
mata yang hampir keluar otot-otot kecil di dalamnya serta sedikit memerah.”
“Ini garis tuhan wahai anak-ku qobil.” Adam berucap
dengan memendam amarah yang harus tunduk dengan kesabarannya.
“Kala fajar masih enggan mengintip dunia,
embun-embun tuhan masih basahi dedaunan dan aroma tanah yang masih menyeruak
hidung, Saat itu qobil yang masih memendam api amarah yang tak kunjung padam,
dengan tangan yang menggenggam batu, sedangkan semuanya terlelap begitupun
habil.”
Akhirnya selebrasi kedengkian oleh sabda setan digambarkan
qobil dengan mencabut nyawa habil. “musnah lah kau pengingkar takdir tuhan”.
Terus memukul sampai datang hempasan nafas terakhir habil di dunia. Dan
akhirnya setan pun merayakannya akan berhasilnya penyesatan yang mereka lakukan
untuk ke-dua kalinya bagi umat manusia. Dan untuk yang pertama kalinya setan
membayar janjinya pada tuhan untuk penyesatan dan pemberian rute jelas ke
kerajaan neraka mereka. Setan berpesta pora pagi itu dengan disambut sinar
matahari yang mengintip awal kehidupan manusia bumi yang tertoreh dendam,
arogansi, darah, dan perusakan.
“mengangkat gelas dan bersulang para setan
berteriak”.
“ wahai
manusia! kami temanmu, kemarilah! peluk kami hangat dan jabat erat tangan ini
sebagai simbol persaudaraan kita serta tinggal-lah kelak kalian di kerajaan NERAKA kami yang mengerikan.”
#KONKLUST & REPRESENTASI#
Satu legenda telah
terbentang untuk refleksi diri sejati yang tak abadi. Rupa-rupa serta wajah
berserakan seakan mengubur esensi, entah lawan atau kawan, entah konsisten atau
tak beraturan, entah benar atau salah yang penting aplikatif dengan tingkat
kesadaran kadar terendah.
Perang setan belum usai
dengan penebaran manifesto kegelapan. Tangan terkepal dan hamparkan rasa malu
ketika terekam lelaku busuk untuk dinamika dunia yang fana. Semoga ada dan
berada mainseat itu, ketika utophia tentang wacana ini adalah regenerasi
tingkat kesadaran tentang siapa setan (666)
dan tuhan.
Akar bala, secara
etimologi berasal dari dua kata yakni akar yang menjadi arti sumber atau asal
muasal, dan bala (bala’) yang
menyimpulkan makna mala petaka.
Adapun simbol cover yang dipergunakan secara
semiotik menyiratkan beberapa makna subyektif; Gambar setan melambangkan lakon
utama, dan interpretasi sosok yang harus sanksi (dipersalah) serta mengemban sisi negatif. Gambar pentagram
memberikan makna agama yang empunyai lima (5) sudut penopang. Dan manusia
tersalib mengiaskan saat satu kekalahan dan kesalahan terjadi ketika menghadapi
musuh besar (setan), maka akan
berakibat fatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar